Senin, 01 Februari 2016

Reticulatus Python

Retic's
Berhubung gue orangnya suka sama hewan, maksudnya penyayang binatang, terutama hewan reptil. Pada postingan kali ini gue pengen sharing tentang pengalaman gue waktu memelihara reptil. Reptil yang mau gue sharing adalah reptil dari jenis ular. Dan ular yang mau gue bahas disini adalah jenis ular Python Reticulatus atau biasa disingkat Retic's.

Gue udah sekitar tiga tahunan melihara reptil, meskipun reptilnya gonta-ganti tergantung keinginan. Tapi dari tiga tahun tadi gue belajar memahami, memilih, menetapkan dan memutuskan untuk menyukai reptil yang perawatannya mudah dan daya tahan tubuhnya kuat terhadap kondisi lingkungan Indonesia, akhirnya gue pilih ular python reticulatus selain gecko yang sudah gue ceritakan pada postingan sebelumnya (klik disini).

Apa Itu Ular Python Reticulatus?
Ganteng sekali, he he heee...
Ular python reticulatus atau sering disebut juga sanca kembang atau sanca batik menurut wikipedia adalah sejenis ular dari suku Phythonidae yang berukuran besar dan memiliki ukuran tubuh terpanjang diantara ular lainnya. Ukuran terbesarnya dikatakan dapat melebihi 8,5 meter dan merupakan ular terpanjang di dunia. Lebih panjang dari Anaconda (Eunectes), ular terbesar dan terpanjang di Amerika Selatan. Selengkapnya boleh klik disini.


Bagaimana Karakter Ular Python Reticulatus?

Sosialisi dengan siapa aja...
Ular Python ini di alam liar sudah pasti agresif apalagi yang umurnya sudah dewasa, tapi cenderung akan pergi menjauh bila bertemu dengan manusia, kecuali dalam keadaan kepepet pasti akan menyerang. Ular ini mempertahankan diri dengan menggigit dan melilit/membelitkan tubuhnya ke badan/tubuh musuhnya.

Inilah Cerita Gue
Pertama kali gue kenal reptil secara mendalam (karena sebelume cuma liat2 aja di TV) waktu gue ketempat temen dan ternyata dia memelihara ular. Saat itu gue belum ngerti itu ular jenis apa. Dan setelah itu barulah gue sering intens main2, tanya2 dan coba pegang ular ditempat temen gue tersebut.

Beberapa minggu kemudian atau bulan, entahlah gue lupa, coba buka2 di grup pesbuk pasar hewan di wilayah sekitar kota gue, adalah yang jualan ular python dengan ukuran panjang hampir 2m. Dan pythonnya emang bukan yang bagus ataupun jinak, karena infonya memang ular tersebut hasil nangkap waktu ada banjir. Kontak2 terus tak beli deh.
Jalan2 di Padang Rumput
Ini pelajaran berharga yang gue dapet setelah memelihara ular tersebut. Ular hasil tangkapan liar itu karakternya ga jelas dan cenderung susah untuk dipelihara terutama masalah makannya. Seminggu sekali masih mau makan, walau tikus rumahan, tapi makannya harus ditinggal semaleman ga boleh diliatin. Dan sekitar dua bulan kemudian sesaat setelah shedding (ganti kulit) sama sekali ga mau makan sampai badannya kurus banget.

Dan karena gue ga tega liat keadaannya yang seperti itu jadi jalan terkahir yang gue lakukan adalah dengan me-release(melepaskan)nya ke alam bebas lagi. Dan berharap semoga dengan kehidupannya sekarang dia bisa kembali menemukan kehidupannya yang lebih baik lagi dan ketemu jodohnya untuk berkembang biak. Semoga ga ketangkep sama orang yang jahat.

Segitu dulu cerita gue semoga bermanfaat buat para pembaca sekalian. Tunggu cerita gue dipostingan selanjutnya, tentunya masih seputar reptil peliharaan gue.

NB: Foto2 yang gue tampilin diatas adalah foto2 waktu gath komunitas reptil di wilayah kota gue.

#SaveReptile

#Bye

Tidak ada komentar:

Posting Komentar